CAMERA ANATOMY

CAMERA ANATOMY
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3QzgB5ZDasqAnNw39KYQ6Sr-Q7HQjDrSBoXDrzeI2M1NrvUzhMLqepg0yW708gnnJohytY9YQiik4P_LQGU4F_lZgEYiWzezvtja8Cye7ZK3dm6EjN7FqB0ZvrI1k4txffnivzUOPTU_m/s72-c/anatomy.png

Hal pertama yang harus dipahami dalam teknik fotografi adalah anatomi kamera. Karena kita memotret

menggunakan kamera maka anatomi ini yang akan menjelaskan banyak hal dalam teknik fotografi. Mulai dari teknik sampai dengan keterbatasannya.
 Fotografi tidak lain adalah usaha manusia membuat alat menyerupai cara kerja mata manusia. Seperti halnya mata maka kamera juga merupakan alat yang menangkap citra / image dengan menangkap cahaya yang dipantulkan oleh benda yang di foto. Memotret benda berwarna merah sebenarnya adalah menangkap spektrum warna merah yang dipantulkan oleh si benda. Oleh sebab itu kualitas cahaya sangat mempengaruhi hasil akhir, sama pentingnya dengan alat yang digunakan untuk menangkap si cahaya tersebut.
 Menggunakan kamera super canggih di kondisi pencahayaan yang sangat buruk akan sama saja hasilnya
dengan menggunakan kamera biasa saja.




Keterangan anatomi kamera :
1.      Susunan optik pada lensa : lensa umumnya terdiri dari banyak optik yang dikelompokkan. Tiap optik diatur supaya menghantarkan cahaya ke bidang sensor kamera (6). Kualitas susunan lensa & optik nya ini yang sangat menentukan kualitas foto yang dihasilkan, karena disini cahaya dihantarkan.
2.      Mirror : komponen ini merupakan salah satu komponen utama yang membedakan DSLR dengan jenis kamera lain misalnya mirrorless / Rangefinder. Mirror ini adalah bagian yang kita lihat saat kita membuka lensa kita. Ia berfungsi memantulkan cahaya yang masuk agar bisa dilihat di viewfinder.
3.      Focusing screen : bagian ini berfungsi menampilkan grid / split screen pada viewfinder.
4.      Pentamirror / Pentaprism : prisma yang terbuat dari kaca (pada entry level DSLR) atau prisma (pada high-end DSLR) ini berfungsi mengarahkan + membalik cahaya yang dipantulkan dari mirror. Bagian ini yang membuat kita mampu melihat gambar yang cahayanya ditangkap lensa dalam posisi tidak terbalik.
5.      Viewfinder : pada bagian ini kita bisa melihat cahaya (dan dengan demikian gambar) yang dipantulkan, melakukan komposisi, mengatur parameter, dll.

6.      Sensor : bagian ini adalah struktur yang menangkap cahaya dan menjadikannya file digital. Untuk dapat menangkap cahaya yang dihantarkan oleh lensa maka mirror (2) perlu terangkat ke atas pada saat shutter kita tekan. Saat itulah viewfinder kita menjadi hitam/gelap, dikenal dengan sebutan VF Blackout, dan cahaya langsung mengenai sensor. Cahaya tersebut ditangkap oleh sensor cahaya, diproses oleh processor yang ada di body DSLR, kemudian disimpan data nya di memory card. Pada jaman SLR sensor ini adalah lokasi dimana film berada.
7.      LCD : ini salah satu bagian yang merubah cara kerja fotografi. SLR lama tidak mampu menampilkan langsung hasil. DSLR menampilkan langsung hasil olahan processor pada LCD ini.
Sumber : www.motoyuk.com 
Bagi - Bagi :

Posting Komentar

 
Support : Arie Sontong | Boekan Potographer | Copyright © 2014. Boekan Potographer | Ari Sontong | Muhammad Asy'Ari 2014 - All Rights Reserved